Pengambilan Keputusan dalam Manajemen!

 

PENGAMBILAN KEPUTUSAN



Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan pemgumpulan fakta dan data yang relavan dengan permasalahan yang dihadapi dan merupakan bagian kunci kegiatan manajer, terutama dalam melaksanakan fungsi perencanaan. Pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Jadi, pengambilan keputusan adalah kegiatan seorang manajer dalam menyelesaikan masalah yg sedang dihadapinya menggunakan solusi yg dianggap paling rasional.

Herbert A. Simon telah mengembangkan jenis keputusan menjadi 2, keputusan yang diprogram dan keputusan yang tidak diprogram.

1.      Keputusan yang DiProgram, yaitu keputusan yang berulang dan rutin serta telah ada prosedur untuk menanganinya.

2.      Keputusan yang tidak DiProgram, yaitu keputusan yang baru dan tidak tersusun maka tidak ada prosedur yang pasti untuk menanganinya.

Menurut Robert L. Katz setiap manajer membutuhkan minimal 3 keterampilan, yaitu :

1.      Keterampilan konseptual, yaitu top manager harus mempunyai keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.

2.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain, yaitu manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Dengan komunikasi membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.

3.      Keterampilan teknis, keterampilan teknis merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, dll.

Ricky W. Griffin menambahkan 2 keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer :

1.      Keterampilan manajemen waktu, yaitu keterampilan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana

2.      Keterampilan mengambil keputusan, yaitu kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.

Seorang manajer pasti dituntut untuk mengambil sebuah keputusan. Tetapi saat mengambil keputusan, manajer pun bisa salah dalam memilih keputusan yg baik. Faktor-faktor yang menyebabkan manajer mengambil keputusan yang salah :

1.      Terpengaruh oleh kesan pertama

2.      Membenarkan keputusan yang lalu

3.      Melihat apa yang ingin dilihat

4.      Mempertahankan status quo

5.      Terpengaruh oleh kerangka masalah

6.      Terlalu percaya diri

Herbert A. Simon mengajukan model dalam proses pengambilan keputusan yang terdiri dari 3 

tahap :

1.      Penelitian, yaitu mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan

2.      Desain, yaitu mengembangkan dan menganalisis tindakan dalam memahami permasalahan

3.      Pemilihan, yaitu menetapkan tindakan untuk keputusan yang akan diambil

James L. Gibson juga mengemukakan proses pengambilan keputusan dalam 7 tahap dan lebih sesuai untuk jenis keputusan yang tidak diprogram :

1.    Penetapan tujuan spesifik, yaitu Setiap organisasi memerlukan tujuan dalam setiap bidang dimana hasil karya memengaruhi efektivitas organisasi.

2.  Identifikasi permasalahan, yaitu manajer mencari tahu titik permasalahan yg sedang dihadapinya

3. Pengembangan alternative, yaitu sebelum mengambil keputusan, manajer perlu mengembangkan alternative yg dapat dilaksanakan

4.      Evaluasi alternative, yaitu setelah pengembangan alternatif, alternative tersebut perlu dievaluasi

5.      Seleksi alternative, seleksi alternative dilakukan agar alternative yg terpilih dapat memecahkan masalah yg sedang dihadapi

6.      Implementasi keputusan, yaitu menggunakan keputusan yg telah diambil dengan baik

7.      Pengendalian dan evaluasi, pengendalian dan evaluasi dilakukan agar tidak terjadi kesalahan saat keputusan dilaksanakan

Manajer dalam mengambil keputusan dapat berperan dalam beberapa gaya. Dalam organisasi terdapat perbedaan gaya antara satu manajer dengan manajer lain. Gaya pengambilan keputusan manajer :

1.      Manajer mengambil keputusan sendiri

2.      Manajer dapat informasi dari bawahan dan membuat keputusan yang relevan

3.      Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan dan mengambil keputusan yang dapat mencerminkan masukan maupun aspirasi bawahan

4.      Manajer membicarakan situasi keperluan dengan bawahan dan mengumpulkan saran bawahan dalam konferensi

5.      Manajer membicarakan situasi keputusan dengan bawahan dan menyusun serta menilai alternative

Seorang manajer memiliki gaya pribadi tersendiri saat menentukan solusi untuk pengambilan keputusan. Empat gaya pengambilan keputusan :

1.      Gaya direktif, yaitu manajer yang memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas

2.      Gaya analisis, yaitu manajer yang mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data yang mereka kumpulkan

3.      Gaya konseptual, yaitu manajer yang mempertimbangkan alternative yang banyak, mengandalkan informasi, dan menyelesaikan masalah dengan kreatif

4.      Gaya perilaku, yaitu manajer yang memiliki perhatian mendalam terhadap orang lain.

Kemampuan untuk mengambil keputusan dengan kualitas yg baik sangatlah penting dalam sebuah organisasi. Pengambilan keputusan kelompok yang inovatif

1.      Mulailah dengan curah gagasan, mengumpulkan sekelompok orang untuk memberikan ide atau saran sebanyak mungkin untuk melakukan pengambilan keputusan

2.      Terlibat dalam perdebatan yang sengit, melakukan perdebatan yang sengit mengenai permasalahan yang sedang dihadapi untuk mendapatkan pandangan dari orang lain sehingga meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

3.      Hindari groupthink, groupthink adalah sekelompok orang yg tidak mau mendengarkan opini yg bertentangan sehingga susah untuk mendapatkan keputusan yg baik

4.      Tahu kapan harus gagal, manajer yg baik tidak ragu untuk berhenti saat rencananya gagal

Bias dan kesalahan dalam pengambilan keputusan

1.      Bias terlalu percaya diri

2.      Bias kepuasan sesaat

3.      Efek penahanan

4.      Bias persepsi selektif

5.      Bias konfirmasi

6.      Framing bias

7.      Bias ketersediaan

8.      Bias representasi

9.      Bias keacakan

10.  Sunk cost error

11.  Bias mementingkan diri sendiri

12.  Bias penglihatan kebelakang

Sistem pengambilan keputusan adalah suatu cara tertentu, ketika suatu keputusan diambil oleh manajer. Sistem pengambilan keputusan tersebut dapat dilakukan secara terbuka dan tertutup.

1.      sistem keputusan terbuka yaitu memandang suatu keputusan berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan sebagian tidak diketahui.

Manajer sebagai pengambil keputusan terbuka memiliki ansumsi dasar, yaitu

a)      Tidak mengetahui seluruh alternative dan keluarannya.

b)      Melakukan pencarian secara terbatas

c)      Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya

 

2.      sitem keputusan tertutup menganggap bahwa suatu keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan.

manajer sebagai pengambil keputusan diasumsikan:

a)      Mengetahui seluruh perangkat alternative dan keluarannya.

b)      Memiliki metode yang memungkinkan baginya untuk menentukan kepentingan seluruh alternative.

c)      Menentukan alternative yang dipandang paling menguntungkan.

 

Langkah-langkah dalam mengambil keputusan

1.      Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan

2.      Diagnosis dan alasan sebab akibat

3.      Pengembangan alternative

4.      Pemilihan alternative yang dikehendaki

5.      Penerapan alternative yang terpilih

6.      Evaluasi dan umpan balik

 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rekomendasi Tempat Wisata Geopark Ciletuh!

Apa itu Hak dan Kewajiban Warga Negara?